maharani, raisya and Suhendi, S.Sos., M.Si, Dr. Dedy (2025) MITIGASI BENCANA BANJIR MELALUI PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA PALEMBANG PROVINSI SUMATERA SELATAN. Other thesis, IPDN.
|
Text
Repository Raisya Revisi.pdf Download (399kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem/Background (GAP): Flood disasters often hit the city of Palembang, South Sumatra Province, caused by high rainfall, minimal infiltration land, and high development activities above critical water flow areas. As a result, the existing drainage system is unable to accommodate air runoff optimally, causing pooling and flooding in various areas of the city. Objective: This study aims to analyze flood mitigation through the utilization of Green Open Space (RTH) as a solution to reduce flood risk in the city of Palembang. Several previous studies have highlighted the importance of green open spaces in absorbing rainwater and reducing the risk of flooding, but its implementation in Palembang City has not been maximized. The main gap lies in the low management and maintenance of green open spaces that are not in accordance with their functional designation, as well as obstacles in the form of limited resources, lack of public awareness, and weak coordination between related agencies. In addition, there is still a lack of studies that comprehensively examine how flood mitigation through green open spaces can be optimized, as well as strategies to overcome existing obstacles, making this topic important to be studied in more depth. Purpose: This study aims to analyze flood mitigation through the utilization of Green Open Space (RTH) as a solution to reduce flood risk in Palembang City. Method: The research method used is a descriptive qualitative approach. Data were collected through interview techniques with local government officials and related parties, field observations at green open space locations, and documentation studies on spatial planning regulations and policies in Palembang City. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, and drawing conclusions based on field findings. Results/Findings: The results of the study indicate that the use of green open space as flood mitigation in Palembang City has been running quite well, especially through tree planting and the development of green space facilities that support water absorption functions. A total of 0.93 hectares of new green open space area spread across 27 locations. In addition, there are also 651,442 m2 of retention pond area in Palembang City. However, its effectiveness has not been maximized because there are a number of obstacles, such as limited land and the amount of green open space area that is still lacking and has not reached the target, limited funding sources, and community participation that is not optimal in efforts to maintain and manage green open spaces. Until now, there are still 66 waterlogging points in Palembang City. However, its effectiveness has not been maximized because there are a number of obstacles, such as limited land and the amount of green open space that is still lacking and has not reached the target, limited funding sources, and community participation that is not optimal in efforts to maintain and manage green open space. Conclusion: Based on the results of documentation, observation, and interviews with informants, flood mitigation through the utilization of green open space in Palembang City has been running well but has not been maximized. Efforts to overcome the obstacles that occur are optimizing existing green open spaces by improving their quality and function, and changing potential land that has not been utilized into green open spaces, utilizing CSR funds for green open space management, conducting socialization and education to the community, inviting the community to participate in maintenance, and approaching the community by utilizing local communities in communicating and selecting green open space plants that are in accordance with the environmental conditions of Palembang City. Keywords: Flood, Green Open Space, Mitigation, Spatial Planning. ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Bencana banjir kerap melanda Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, minimnya lahan resapan, dan tingginya aktivitas pembangunan di atas kawasan aliran air yang kritis. Akibatnya, sistem drainase yang ada tidak mampu menampung limpasan air secara maksimal, sehingga menyebabkan genangan dan banjir di berbagai wilayah kota. Beberapa penelitian sebelumnya telah menyoroti pentingnya RTH dalam menyerap air hujan dan mengurangi risiko banjir, namun penerapannya di Kota Palembang belum maksimal. Kesenjangan utama terletak pada rendahnya pengelolaan dan pemeliharaan RTH yang tidak sesuai dengan peruntukan fungsionalnya, serta adanya hambatan berupa keterbatasan sumber daya, kurangnya kesadaran masyarakat, dan lemahnya koordinasi antar instansi terkait. Selain itu, masih minimnya studi yang mengkaji secara komprehensif bagaimana mitigasi banjir melalui RTH dapat dioptimalkan, serta strategi untuk mengatasi hambatan yang ada, menjadikan topik ini penting untuk diteliti lebih mendalam Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mitigasi banjir melalui pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai solusi pengurangan resiko banjir di Kota Palembang. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara dengan pejabat pemerintah daerah dan pihak terkait, observasi lapangan di lokasi-lokasi RTH, serta studi dokumentasi mengenai regulasi dan kebijakan penataan ruang di Kota Palembang. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan berdasarkan temuan lapangan. Hasil/Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan RTH sebagai mitigasi banjir di Kota Palembang telah berjalan cukup baik, terutama melalui penanaman pohon dan pengembangan fasilitas ruang hijau yang mendukung fungsi resapan air. Sebanyak 0,93 hektare luas RTH baru yang tersebar di 27 lokasi. Selain itu juga ada 651.442 m2 luas kolam retensi di Kota Palembang. Meski demikian, efektivitasnya belum maksimal karena terdapat sejumlah kendala, seperti keterbatasan lahan dan jumlah luasan RTH yang masih kurang dan belum mencapai target, keterbatasan sumber dana, serta partisipasi masyarakat yang belum optimal dalam upaya pemeliharaan dan pengelolaan RTH. Hingga saat ini masih ada 66 titik genangan air di Kota Palembang Kesimpulan: Berdasarkan hasil dokumentasi, observasi, dan wawancara dengan para informan maka mitigasi banjir melalui pemanfaatan RTH di Kota Palembang telah berjalan dengan baik namun belum maksimal. Upaya mengatasi hambatan yang terjadi yaitu, mengoptimalkan RTH yang ada dengan meningkatkan kualitas dan fungsinya, serta mengubah lahan potensial yang belum dimanfaatkan menjadi RTH, memanfaatkan dana CSR untuk pengelolaan RTH, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pemeliharaan, serta mendekati masyarakat dengan memanfaatkan komunitas lokal dalam berkomunikasi serta pemilihan tanaman RTH yang sesuai dengan kondisi lingkungan Kota Palembang. Kata kunci: Banjir, Mitigasi, Penataan Ruang, Ruang Terbuka Hijau
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Campus > IPDN Kampus Jatinangor |
Depositing User: | Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik FPM |
Date Deposited: | 14 Jul 2025 00:12 |
Last Modified: | 14 Jul 2025 00:12 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/20994 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |