Kurniawan, Dimas Reski (2024) PELAKSANAAN PENYULUHAN DAN PEMBINAAN PENGEMIS DAN MANUSIA SILVER DI KABUPATEN TULUNGAGUNG. Other thesis, IPDN.
|
Text
Repository fix dimas Reski.pdf Download (237kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): The problem of poverty that occurs in society has a huge impact on the peace and order that occurs in society. Violations of social order include various actions that can disturb the harmony and welfare of society, such as disturbing behavior, destruction of property, extortion, excessive noise, or violation of the rules that have been established in society. Purpose: This research was conducted with the aim of finding out the Implementation of Silver Human Counseling and Development in Tulungagung Regency. The theory used in this research is Implementation Theory. Method: This research also uses qualitative descriptive research methods. Data collection techniques used were interviews, observation and documentation. Result: The results of this research conclude that the counseling and coaching carried out by the Civil Service Police Unit and social services in counseling and coaching beggars and silver men in Tulungagung Regency, East Java Province is quite good when seen from the coordination function and performance effectiveness. Although it still needs to be improved so that it can run more optimally. Conclusion: The conclusion of this research shows that the implementation of counseling and coaching silver people is influenced by the existence of supporting factors in counseling and coaching beggars and silver people, namely good community participation and response, good coordination between members of the Civil Service Police Unit to all members, as well as to social and community services. Obstacles in counseling and coaching beggars and silver people are the lack of adequate tools used for control and the lack of public knowledge in responding to beggars and silver people. The efforts of the Civil Service Police Unit to overcome obstacles include dividing the members of the Civil Service Police Unit during raids per squad in Tulungagung Regency and carrying out their respective duties well and professionally, as well as conducting outreach to the community so that the community can respond to the beggars and silver men correctly. Keywords: Implementation, Counseling, Coaching, Homelessness and Silver Man ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Masalah kemiskinan yang terjadi pada masyarakat memberikan dampak yang begitu besar terhadap ketrentaman dan ketertiban yang terjadi dimasyarakat. Pelanggaran ketertiban sosial mencakup berbagai tindakan yang dapat mengganggu keharmonisan dan kesejahteraan masyarakat, seperti perilaku meresahkan, perusakan harta benda, pemerasan, kebisingan yang berlebihan, atau pelanggaran terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam masyarakat. Tujuan: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Pelaksanaan Penyuluhan dan Pembinaan Manusia Silver di Kabupaten Tulungagung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Pelaksanaan. Metode: Penelitian ini juga menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi, dan juga dokumentasi. Hasil/Temuan: Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa penyuluhan dan pembinaan yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan dinas sosial dalam penyuluhan dan pembinaan pengemis dan manusia silver di Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur sudah cukup baik jika dilihat dari fungsi koordinasi dan efektivitas kinerja. Meskipun tetap perlu ditingkatkan sehingga bisa berjalan lebih maksimal. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan penyuluhan dan pembinaan manusia silver dipengaruhi oleh adanya faktor pendukung dalam penyuluhan dan pembinaan pengemis dan manusia silver yaitu partisipasi dan respon masyarakat yang baik, koordinasi yang baik antara anggota Satuan Polisi Pamong Praja kepada seluruh anggota, maupun kepada dinas sosial dan masyarakat. Hambatan dalam penyuluhan dan pembinaan pengemis dan manusia silver adalah kurang memadainya alat yang digunakan untuk penertiban serta kurangnya pengetahuan masyarakat dalam menyikapi pengemis dan manusia silver. Upaya Satuan Polisi Pamong Praja dalam mengatasi hambatan yaitu membagi anggota Satuan Polisi Pamong Praja pada saat penertiban per regu di Kabupaten Tulungagung dan melakukan tugasnya masing masing secara baik dan profesional, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat aga masyarakat dapat menyikapi pengemis dan manusia silver tersebut dengan benar. Kata Kunci : Pelaksanaan, Penyuluhan, Pembinaan, Gelandangan dan Manusia Silver
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Campus > IPDN Kampus Jatinangor |
Depositing User: | Praktik Perpolisian Tata Pamong FPM |
Date Deposited: | 16 Jul 2024 08:14 |
Last Modified: | 16 Jul 2024 08:14 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/19853 |
Actions (login required)
View Item |