TATA KELOLA KOLABORATIF DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA AMBON PROVINSI MALUKU

Mahedar, syifa and Indarti, Cynthia (2024) TATA KELOLA KOLABORATIF DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA AMBON PROVINSI MALUKU. Diploma thesis, INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI.

[img]
Preview
Text
repository syifa jouhairiah (1).pdf

Download (183kB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): This research aims to understand and describe how Collaborative Governance in Waste Management is implemented in Ambon City, Maluku Province, and to identify factors hindering Collaborative Governance activities in Waste Management in Ambon City, Maluku Province.Purpose: The purpose of this study was to identify Collaborative Governance in Waste Management in Ambon City, Maluku Province.. Method: This research is a qualitative research with a descriptive method. The data sources used are person, place and also paper. Data collection techniques are carried out by interviews, observations, and documentation. Data analysis techniques were obtained using coding techniques. Result : The results of the research concluded that waste management in Ambon City, particularly in Sirimau District, is implemented by applying the concept of collaboration, which includes raising awareness of the importance of waste management as the initial stage of collaboration, by creating memorandums of understanding with stakeholders. Effective collaboration has been established between the Environmental and Waste Management Department, the Sirimau Subdistrict Head, Community Self-Reliance Groups, Waste Banks, Waste Collectors, and the general public. The second stage involves building waste management institutions by forming Community Self-Reliance Groups to manage waste. The program is consistently run through various cleanliness competition activities. Conclusion: The conclusion is that forming Community Self-Reliance Groups to manage waste and consistently running the program through various cleanliness competition activities are essential steps. Developing a clear roadmap with stages and targets to be achieved in the short, medium, and long term is also crucial. The subdistrict head, as the regional leader, plays the role of a driving force who understands the substance of waste management and sets an example by directly engaging with the community to tackle waste together. Keywords: Collaboration, Waste Management, Institutional, Stakeholder, Leadership ABSTRAK Pernyataan Masalah/Latar Belakang (GAP): Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengelolaan Sampah di Kota Ambon Provinsi Maluku, mengetahui faktor yang menjadi penghambat kegiatan Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengelolaan Sampah di Kota Ambon Provinsi Maluku. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah 1 untuk melakukan identifikasi Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengelolaan Sampah di Kota Ambon Provinsi Maluku. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun sumber data yang digunakan yaitu person, place dan juga paper. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data diperoleh dengan menggunakan teknik coding. Hasil: Hasil dari penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pengelolaan sampah di Kota Ambon khususnya di Kecamatan Sirimau dilaksanakan dengan menerapkan konsep kolaborasi yang meliputi: pembangunan kesadaran akan pentingnya pengeloaan sampah sebagai awal tahap kolaborasi, dengan membuat nota kesepahaman dengan stakeholders. Kolaborasi telah terjalin dengan baik antara Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan, Camat Sirimau, Kelompok Swadaya Masyarakat, Bank Sampah, Pengepul sampah dan Masyarakat umum.Tahap kedua dengan membangun kelembagaan pengelolaan sampah. Membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat sebagai pengelola sampah. Konsisten menjalankan program dengan melakukan berbagai kegiatan lomba kebersihan. Kesimpulan: Membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat sebagai pengelola sampah. Konsisten menjalankan program dengan melakukan berbagai kegiatan lomba kebersihan. Melakukan road map yang jelas dengan tahapan-tahapan target yang harus dicapai, jangka pendek, menengah dan panjang. Camat sebagai pimpinan daerah, melakukan peran sebagai motor penggerak yang memahami substansi pengelolaan sampah, memberi contoh dengan terjun langsung di tengah masyarakat untuk menangani sampah bersama- sama. Kata Kunci : Kolaborasi, Pengelolaan Sampah, Kelembagaan, Pemangku Kepentingan, Kepimpinan

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Depositing User: Administrasi Pemerintahan Daerah FMP
Date Deposited: 13 Jul 2024 06:50
Last Modified: 15 Jul 2024 02:38
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/19651

Actions (login required)

View Item View Item