PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MELALUI PROGRAM PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA BERSAMA (BUMDESMA) DI KABUPATEN BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR (Studi BUMDESMA GALANG BARENG di Kecamatan Wlingi)

Mei Qiza, Mochamad Rifansyah PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MELALUI PROGRAM PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA BERSAMA (BUMDESMA) DI KABUPATEN BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR (Studi BUMDESMA GALANG BARENG di Kecamatan Wlingi). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MELALUI PROGRAM PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA BERSAMA (BUMDESMA) DI KABUPATEN BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR (Studi BUMDESMA GALANG BARENG di Kecamatan Wlingi). (Unpublished)

[img]
Preview
Text
REPOSITORI_31.0552_MOCHAMAD RIFANSYAH MEI QIZA.pdf

Download (426kB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): Wlingi District in Blitar Regency, East Java has potential for agricultural products in the form of coffee plantations. Village BUMDES tries to maximize this potential. However, its management has not had a maximum impact on the welfare of village communities. So far, the results of coffee plantations have not been able to be utilized by BUMDES, so farmers still sell them to middlemen whose prices are of course unstable. Purpose: This research is to describe and analyze village community empowerment through the BUMDESMA management program, to describe and analyze inhibiting factors and efforts to overcome inhibiting factors in community empowerment through BUMDESMA management. Method: This research uses a qualitative descriptive method with an inductive approach. Data collection techniques are interviews, observation and documentation. Meanwhile, the technical aspect of data analysis includes data reduction, data presentation and drawing conclusions. Result: Research shows that from the human development dimension, the existence of BUMDESMA can improve the quality of society. From the business development dimension, the existence of BUMDESMA further improves village businesses. From the environmental development dimension, BUMDESMA continues to preserve the existing environment. From the institutional development dimension, the existence of BUMDESMA further clarifies the institutional structure of village business entities. With good management, it provides continuously increasing income. Conclusion: Good BUMDESMA management improves the economy and community welfare. Continuous assistance provided by the Community and Village Empowerment Service can maintain the consistency of the progress of BUMDESMA itself. This is illustrated by coffee farmers who always maintain their harvest, and also the application of coffee results into various products can increase the selling value of the product itself. These things increase village income and make village communities more prosperous. Efforts to overcome inhibiting factors include providing assistance through providing outreach and training as well as providing assistance in building cooperation with third parties. Keywords: bumdes, community empowerment, community welfare ABSTRAK Permasalahan (GAP): Kecamatan Wlingi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur memiliki potensi hasil bumi berupa perkebunan kopi. BUMDES desa mencoba untuk memaksimalkan potensi tersebut. Namun dalam pengelolaannya belum memberikan dampak yang maksimal terhadap kesejahteraan masyarakat desa. Hasil perkebunan kopi selama ini masi belum bisa dimanfaatkan oleh BUMDES, sehingga para petani masih menjualnya kepada tengkulak yang tentu harganya tidak stabil. Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis pemberdayaan masyarakat desa melalui program pengelolaan BUMDESMA., untuk mendeskripsikan dan menganalisis faktor penghambat dan upaya mengatasi faktor penghambat dari pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan BUMDESMA. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif. Teknik pengumpulan data wawancara,observasi dan dokumentasi. Sedangkan dalam aspek teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil/Temuan: Penelitian menunjukan bahwa dari dimensi bina manusia, adanya BUMDESMA dapat meningkatkan kualitas masyarakat. Dari dimensi bina usaha adanya BUMDESMA semakin meningkatkan usaha desa. Dari dimensi bina lingkungan adanya BUMDESMA tetap menjalankan pelestarian lingkungan yang ada. Dari dimensi bina kelembagaan adanya BUMDESMA semakin memperjelas struktur kelembagaan badan usaha desa.Dengan pengelolaan yang baik, memberikan pendapatan yang terus meningkat. Kesimpulan: Pengelolaan BUMDESMA yang baik menjadikan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat mengingkat. Pendampingan yang dilakukan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa secara terus menerus dapat menjaga konsistenisasi kemajuan BUMDESMA itu sendiri. Hal itu digambarkan dengan petani kopi yang selalu terjaga hasil panennya, dan juga pengaplikasian hasil kopi menjadi berbagai produk dapat mengingkatkan nilai jual produk itu sendiri. Hal – hal tersebut menjadikan pemasukan desa menjadi bertambah dan masyarakat desa semakin sejahtera. Upaya untuk mengatasi faktor penghambat adalah melakukan pendampingan melalui pengadaan sosialisasi dan pelatihan serta melakukan bantuan dalam membangun Kerjasama terhadap pihak ketiga. I. 1.1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kata Kunci : bumdes, kesejahteraan masyarakat, pemberdayaan masyarakat

Item Type: Article
Subjects: J Political Science > JC Political theory
J Political Science > JF Political institutions (General)
Depositing User: Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP
Date Deposited: 09 Jul 2024 06:37
Last Modified: 09 Jul 2024 06:37
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/19452

Actions (login required)

View Item View Item