PENGEMBANGAN KOMPETENSI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL MELALUI PELATIHAN DASAR DENGAN METODE BLENDED LEARNING DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI BANTEN

MAULANA, AGIL ARDIANSYAH and ALFIAN, YANI (2024) PENGEMBANGAN KOMPETENSI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL MELALUI PELATIHAN DASAR DENGAN METODE BLENDED LEARNING DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI BANTEN. Other thesis, IPDN.

[img]
Preview
Text
AGIL ARDIANSYAH M_31.0394_REPOSITORY REVISI.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

Problem Statement/Background (GAP): An assessment conducted by the National Civil Service Agency (BKN) revealed that the competencies of Civil Servants (PNS) have not reached the desired standards due to a lack of teamwork, minimal innovation, and low motivation. Therefore, Basic Training, which is a training course attended by prospective Civil Servants (CPNS) before being appointed as PNS, aims to develop the competencies of CPNS. Purpose: This research aims to describe and analyze and determine the competency development of Civil Servants (CPNS) through basic training using blended learning method at the BPSDM Banten Province. Method: The researcher employed a qualitative descriptive writing method with an inductive approach to address the research questions. Sedarmayanti's (2017) competency theory, which encompasses three dimensions: knowledge, skills, and behavioral change, was utilized. Result: Explained that the development of competencies through Basic Training using the Blended Learning method is considered satisfactory, with an implementation assessment of "good but not optimal" and a need for improvement. Furthermore, 60% of participants received good grades. Conclusion: The primary obstacles in conducting this Basic Training are budget constraints and network instability. BPSDM Banten Province has made efforts to collaborate with the Communication and Information Agency (Diskominfo) to construct new telecommunications infrastructure. Keywords: Competency Development, Basic Training, CPNS Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Penilaian kompetensi oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) menunjukkan bahwa kompetensi Pegawai Negeri Sipil (PNS) belum mencapai standar yang diinginkan karena kurangnya kerja sama dalam tim, minimnya inovasi, dan rendahnya motivasi. Oleh karena itu, Pelatihan Dasar yang merupakan diklat yang dilalui Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebelum diangkat menjadi PNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS. Tujuan: Agar mendeskripsikan pengembangan kompetensi CPNS melalui Pelatihan Dasar dengan metode Blended Learning di BPSDM provinsi Banten, mengidentifikasi masalah yang menghambat prosesnya, dan melihat upaya yang dilakukan oleh BPSDM Provinsi Banten untuk mengatasi hambatan. Metode: Peneliti menggunakan metode penulisan kualitatif deskriptif dengan pendekatan induktif untuk menjawab rumusan masalah yang diangkat, serta menggunakan teori kompetensi dari Sedarmayanti (2017) dengan menggunakan 3 dimensi, diantaranya pengetahuan, keterampilan, dan perubahan perilaku. Hasil/Temuan: Menjelaskan bahwa pengembangan kompetensi melalui latsar dengan metode Blended Learning dinilai memuaskan, dengan mendapatkan penilaian pelaksanaan yang cukup baik namun belum optimal serta harus ditingkatkan, dengan persentase 60% peserta memiliki nilai yang baik. Kesimpulan: Kendala utama pada penyelenggaraan pelatihan dasar ini ialah keterbatasan biaya dan stabilitas jaringan. Usaha yang dilakukan dari BPSDM Provinsi Banten untuk berkoordinasi dengan Diskominfo untuk pembangunan telekomunikasi baru. Kata Kunci : Pengembangan Kompetensi, Pelatihan Dasar, CPNS

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: A General Works > AC Collections. Series. Collected works
A General Works > AS Academies and learned societies (General)
Divisions: Campus > IPDN Kampus Jatinangor
Depositing User: Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik FMP
Date Deposited: 09 Jul 2024 00:16
Last Modified: 09 Jul 2024 00:16
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/19410

Actions (login required)

View Item View Item