STRATEGI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAHRI, ALIF DUTA and SUBIYONO, SUBIYONO (2024) STRATEGI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN. Other thesis, IPDN.

[img] Text
STRATEGI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN.pdf

Download (881kB)

Abstract

ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): The author focuses on recommending strategies to accelerate the reduction of stunting in Makassar City, South Sulawesi Province. Purpose: The aim of this research is to describe the current conditions, problems, efforts that have been undertaken, and provide recommendations for strategies to accelerate the reduction of stunting in Makassar City. Method: This research employs a descriptive qualitative method using the SWOT Analysis theory proposed by Freddy Rangkuti. Data collection techniques include interviews, observations, and documentation. Results: Based on the E-PPGBM data from the Makassar City Health Office in February 2024, the prevalence of stunting in Makassar City decreased to 3.01 from 3.14 in August 2023. This indicates a reduction trend of 0.13 percentage points from the previous 3.14 percent. Comparatively, in August 2021, the prevalence was 5.25 percent, showing a decrease of 2.24 percent over the span of 3 years by the Makassar City Government. Conclusion: The management of stunting in Makassar City has been progressing well, as evidenced by the decrease in the prevalence of stunting each year according to E-PPGBM data from the Makassar City Health Office, although some districts have seen an increase in stunting rates. Inhibiting factors in accelerating the reduction of stunting in Makassar City include: 1. Low awareness of the importance of stunting prevention; 2. Policies that have not fully converged in providing support for stunting prevention; 3. Communication issues in promoting behavioral changes at both individual and community levels; 4. Insufficient involvement at the level of each village and district in intervening in stunting management; 5. Lack of detailed budgeting by all relevant local agencies for stunting management in Makassar City. Efforts made by the Makassar City Government include establishing the Stunting Reduction Acceleration Team (TPPS) through Mayor Regulation No. 122/2022 and Mayor's Decree No. 1215/440.1.05/2022. Additionally, there is the allocation of Village Fund (DAKEL) amounting to 50 million per village, the Healthy Kitchen initiative to combat stunting through Supplementary Feeding, and the Stunting Control Lane Program (LOPIS). The researcher's recommended strategies to accelerate the reduction of stunting in Makassar City are: 1. Increase operational budgets and improve facilities and infrastructure for the TPPS; 2. Enhance Mayor's Regulations and Decisions to facilitate and encourage sectors outside the government to participate in stunting management; 3. Disseminate information on government stunting management programs and collaborate with relevant stakeholders who can provide support based on their fields or expertise; 4. Fully support the development of new programs by the TPPS if current programs are deemed ineffective and inefficient. Keywords: Strategy, Acceleration of Reduction, Stunting ABSTRAK Permasalahan (GAP): Penulis berfokus pada rekomendasi strategi percepatan penurunan stunting di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan kondisi riil, permasalahan, upaya yang telah dilakukan dan memberikan rekomendasi strategi dalam percepatan penurunan stunting di Kota Makassar. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teori Analisis SWOT yang dikemukakan oleh Freddy Rangkuti. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil/Temuan: Berdasarkan data E-PPGBM Dinas Kesehatan Kota Makassar bulan Februari 2024 menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Kota Makassar turun di angka 3,01 dari 3,14 pada bulan Agustus 2023 dan tren penurunan sebesar 0,13 persen dari sebelumnya sebesar 3,14 persen dan apabila dibandingkan pada Agustus 2021 sebesar 5,25 persen, dalam 3 tahun Pemerintah Kota Makassar sudah berhasil menurunkan sebesar 2,24 persen. Kesimpulan: Penanganan stunting di Kota Makassar sudah berjalan dengan baik dibuktikan dengan turunnya angka prevalensi stunting setiap tahunnya menurut data E-PPGBM Dinkes Kota Makassar meskipun masih ada beberapa Kecamatan yang bertambah angka stunting nya. Faktor penghambat dalam percepatan penurunan stunting di Kota Makassar yakni: 1. Masih rendahnya kesadaran tentang pentingnya pencegahan stunting; 2. Kebijakan yang belum sepenuhnya konvergen dalam memberikan dukungan-dukungan terhadap pencegahan stunting; 3. Permasalahan Komunikasi dalam perubahan perilaku baik di tingkat individu maupun tingkat masyarakat; 4. Masih kurangnya peran di setiap kelurahan dan kecamatan dalam mengintervensi penanganan stunting; 5. Penganggaran masih belum terinci secara jelas oleh seluruh perangkat daerah terkait penanganan stunting di Kota Makassar. Upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Makassar adalah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting atau TPPS melalui Perwali Kota Makassar Nomor 122 Tahun 2022 dan SK Wali Kota Makassar Nomor 1215/440.1.05 Tahun 2022. Kemudian adanya penganggaran Dana Kelurahan (DAKEL) sebesar 50 juta per kelurahan, kemudian ada Dapur Sehat atasi Stunting melalui PMT, dan program Lorong Pengendali Stunting (LOPIS). Rekomendasi strategi yang peneliti berikan dalam percepatan penurunan stunting di Kota Makassar adalah sebagai berikut: 1. Menambah anggaran operasional serta sarana dan prasarana Tim Percepatan Penurunan Stunting atau TPPS; 2. Memperbaiki Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota sehingga mempermudah dan memfasilitasi sektor diluar Pemerintah untuk berpartisipasi dalam penanganan stunting; 3. Menyebarluaskan informasi program penanganan stunting pemerintah dan menjalin kerjasama kepada stakeholder terkait yang bisa mendukung sesuai dengan bidang atau keahliannya; 4. Mendukung secara penuh pembuatan program baru oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting atau TPPS apabila program sekarang dirasa tidak efektif dan efisien. Kata kunci: Strategi, Percepatan Penurunan, Stunting

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Goverment Management > Demography and Civil Registration Studies
Depositing User: Studi Kependudukan dan Catatan Sipil FPM
Date Deposited: 01 Jul 2024 07:49
Last Modified: 01 Jul 2024 07:49
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/19089

Actions (login required)

View Item View Item