Helmi, Muhammad Ernoval and Rikha Murliasari, S.STP., M.PA, Rikha Murliasari, S.STP., M.PA (2024) EFEKTIVITAS PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN METODE BLENDED LEARNING DI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT. Other thesis, IPDN.
|
Text
Repository Skrispi Ernoval Helmi.pdf Download (980kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): The Covid-19 pandemic has shifted all learning methods to platforms with internet networks. Therefore, the State Administration Institute of the Republic of Indonesia (LAN RI) developed the learning concept of Blended Learning by combining face-to-face and online learning methods. Purpose: In order to evaluate how effective the Blended Learning method is in basic training for prospective civil servants who carry out it at BKPSDM Padang City, identify problems that hinder the process, and see the efforts made by BKPSDM Padang City to overcome obstacles. Method: The researcher used a descriptive qualitative writing method with an inductive approach to answer the problem formulation raised, and used the effectiveness theory from Sugiono (2013) using 4 dimensions, including accuracy of program targets, program socialization, program objectives, and program monitoring. Result: Explained that the implementation of latsar using the Blended Learning method was considered satisfactory, with a satisfactory implementation assessment, with a percentage of 88.82% from the BPSDM of West Sumatra Province. Conclusion: The main obstacles in implementing this basic training are the lack of adequate facilities and infrastructure, as well as limited costs and network stability. The efforts made by BKPSDM Padang City to overcome various obstacles are by sending letters to each training participant to prepare electronic facilities and equipment that can support the implementation of training using this method. Keywords: Basic Training. Blended Learning, Training, CPNS ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Pandemi Covid-19 semua metode pembelajaran beralih ke platform dengan jaringan internet. Oleh karena itu Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) mengembangkan konsep pembelajaran Blended Learning dengan menggabungkan metode pembelajaran tatap muka dan secara daring. Tujuan: Agar mengevaluasi seberapa efektif metode Blended Learning dalam pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil yang melaksanakan di BKPSDM Kota Padang, mengidentifikasi masalah yang menghambat prosesnya, dan melihat upaya yang dilakukan oleh BKPSDM Kota Padang untuk mengatasi hambatan. Metode: Peneliti menggunakan metode penulisan kualitatif deskriptif dengan pendekatan induktif untuk menjawab rumusan masalah yang diangkat, serta menggunakan teori efektivitas dari Sugiono (2013) dengan menggunakan 4 dimensi, diantaranya ketepatan sasaran program, sosialisasi program, tujuan program, dan pemantauan program. Hasil/Temuan: Menjelaskan bahwa penyelenggaraan latsar dengan metode Blended Learning dinilai memuaskan, dengan mendapatkan penilaian pelaksanaan yang memuaskan, dengan persentase 88,82% dari BPSDM Provinsi Sumatera Barat. Kesimpulan: Kendala utama pada penyelenggaraan pelatihan dasar ini ialah kurangnya sarana dan prasarana yang mencukupi, serta keterbatasan biaya dan stabilitas jaringan. Usaha yang dilakukan dari BKPSDM Kota Padang untuk menanggulangi berbagai kendala ialah dengan mengirimkan surat kepada setiap peserta pelatihan untuk mempersiapkan sarana dan alat elektronik yang dapat mendukung untuk pelaksanaan latsar dengan metode tersebut Kata Kunci : Pelatihan Dasar, Blended Learning, Diklat, CPNS
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Goverment Management > Public Sector Human Resource Management |
Depositing User: | Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik FMP |
Date Deposited: | 24 Jun 2024 03:47 |
Last Modified: | 24 Jun 2024 03:47 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/18863 |
Actions (login required)
View Item |