PENANGGULANGAN BENCANA KEKERINGAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Galla, Loeta Eben Haezer and Ristiani, Ida Yunari (2024) PENANGGULANGAN BENCANA KEKERINGAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Other thesis, IPDN.

[img] Text
Ringkasan Skirpsi (REPOSITORY).pdf

Download (450kB)

Abstract

ABSTRACT The Problem (GAP): The drought was a slow or slow disaster set that resulted in water shortages for domestic needs, agriculture, farms, plantations, and so forth. The impact of the drought on society was split into two, physical and nonphysical. Physical: damage to animal habitat; Erosion; Dead plants; Water quality is declining; Air pollution; Parched ground is planted; And cause induction. Whereas non - physical affects: economics; Social culture; And country politics. The west sumba county is now home to an estimated 92% of the country's population.The study aims to analyze, describe, and identify how the programs in disaster relief work in west sumba county learned, described, and analyzed found constraints and found out, described, and analyzed what was done to address the drought relief in west sumba county. Purpose: The study aims to analyze, describe, and identify how the programs in disaster relief work in west sumba county learned, described, and analyzed found constraints and found out, described, and analyzed what was done to address the drought relief in west sumba county. Method: The study employs descriptive qualitative methods. As for data collection methods conducted through interviews and documenting. The data collected are prepared in three phases, namely data reduction, data presentation, and a deduction. The theory used is Nick carter's disaster management theory. Result:. The results from the study show that a severe drought in the west The results of this study show a measure of drought relief in kab. West sumba is done in part; Water distribution assistance in 133 tanks, socializing drought disaster and the manufacture of documents in Canaan by BPBD; Disaster relief by social services; And spam buildings and irrigation areas by pupr services. The obstacles discovered are three; Alert, budgetary, and victimizing policies. Efforts are made to review the status of the drought disaster, to optimize existing budgets, and to enhance the victims' filing process. Conclusion: The west sumba county's disaster relief efforts are said to be less than adequate because it has been increased based on the risk data of the drought in kab. West sumba is nearly 100% affected area. Key words: drought, disaster management, and disaster relief ABSTRAK Permasalahan (GAP): Bencana kekeringan adalah bencana yang berlangsung perlahan-lahan atau bencana bersifat Slow On Set yang mengakibatkan kekurangan air untuk kebutuhan domestik, pertanian, peternakan, perkebunan, dan sebagainya. Dampak bencana kekeringan kepada masyarakat terbagi menjadi dua, fisik dan nonfisik. Secara fisik: Kerusakan habitat binatang; Erosi; Tanaman mati; Kualitas air Menurun; Polusi udaral; Tanah gersang ditanami; dan Mengakibatkan pelapukan. Sedangkan non fisik mempengaruhi: Ekonomi; Sosial Budaya; dan Politik Negara. Kabupaten Sumba Barat terdapat korban terdampak kekeringan sebanyak dimana hampir 92% penduduk Sumba Barat terdampak kekeringan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, mendeskripsikan, dan mengidentifikasi bagaimana program dalam penanggulangan bencana di kabupaten Sumba Barat, lalu mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis menemukan kendala dan mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis apa upaya yang dilakukan dalam penanggulangan bencana kekeringan di kabupaten Sumba Barat. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Adapun metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul diolah dalam tiga tahap, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan adalah teori Manajemen Bencana milik Nick Carter. Hasil/Temuan: Hasil dari penelitian ini menunjukan penanggulangan bencana kekeringan di Kab. Sumba Barat dilakukan dengan antara lain; bantuan distribusi air sebanyak 133 tangki, sosialisasi bencana kekeringan dan pembuatan dokumen kebencanaan oleh BPBD; bantuan bencana oleh Dinas Sosial; dan pembangunanan SPAM dan Daerah Irigasi oleh Dinas PUPR. Kendala yang ditemukan ada tiga yaitu; Kebijakan yang berstatus siaga, Anggaran, dan Pendataan korban. Upaya yang dilakukan mengkaji kembali status bencana kekeringan, melakukan pengoptimalan anggaran yang ada, dan meningkatkan proses pendataan korban. Kesimpulan: Penanggulangan bencana kekeringan di Kabupaten Sumba Barat dapat dikataka masih kurang baik hal ini diperkuat berdasarkan data risiko terdampak kekeringan di Kab. Sumba Barat hampir mencapai 100% daerah terdampak. Kata Kunci: Kekeringan, Manajemen Bencana, dan Penanggulangan Bencana

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Campus > IPDN Kampus Jatinangor
Depositing User: Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik FPM
Date Deposited: 19 Jun 2024 01:19
Last Modified: 19 Jun 2024 01:19
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/18718

Actions (login required)

View Item View Item