COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN GOWA

Izzah, Umniatul and Bakri, M.Si, Dra. Riani (2024) COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN GOWA. Other thesis, IPDN.

[img] Text
RINGKASAN SKRIPSI_31.0849_UMNIATUL IZZAH.pdf

Download (413kB)

Abstract

ABSTRACT Problem/Background (GAP): Gowa Regency is an area dominated by highlands, namely around 72.26%, which is one of the causes of landslides. In the 2022 Landslide Disaster Risk Index, Gowa Regency is in the high risk class for landslides. Landslides that occurred in Gowa Regency caused damage such as damaged roads which had an impact on the community's life cycle and caused casualties. Objective: The aim of this research is to find out how the Gowa Regency Regional Disaster Management Agency collaborates with stakeholders in efforts to overcome landslides in Gowa Regency. Method: This research uses the Collaborative Governance theory put forward by Ansell and Gash in 2007. The theory has 4 (four) dimensional stages, namely starting conditions, institutional design, facilitative leadership, and collaborative process (collaborative process). Results/Findings: The research results show that the collaboration carried out by the Gowa Regency Regional Disaster Management Agency is still not optimal. There are still several things that are obstacles in carrying out this collaboration, namely the lack of facilities and infrastructure as well as human resources. Conclusion: The things that are suggestions and input so that collaboration can run better in the future are increasing human resources and completing the infrastructure used in dealing with landslides, both in the prevention, emergency response and post-disaster stages. ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Kabupaten Gowa merupakan daerah yang didominasi oleh dataran tinggi yakni sekitar 72,26% yang menjadi salah satu penyebab terjadinya tanah longsor. Dalam Indeks Risiko Bencana Tanah Longsor Tahun 2022, Kabupaten Gowa berada pada kelas risiko tinggi untuk kejadian tanah longsor. Tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Gowa menyebabkan kerusakan seperti jalan rusak yang berdampak pada siklus kehidupan masyarakat hingga menyebabkan korban jiwa. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gowa melakukan kolaborasi bersama para stakeholder dalam upaya penanggulangan bencana tanah longsor di Kabupaten Gowa. Metode: Penelitian ini menggunakan teori Collaborative Governance yang dikemukakan oleh Ansell dan Gash pada tahun 2007. Teori yang memiliki 4 (empat) tahap dimensi yaitu kondisi awal (starting condition), desain institusional (desain institusional), kepemimpinan fasilitatif (facilitaive leadership), dan proses kolaborasi (collaborative process). Hasil/Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gowa masih belum optimal. Masih ada beberapa hal yang menjadi penghambat dalam menjalankan kolaborasi tersebut yakni masih kurangnya sarana dan prasarana serta sumber daya manusianya. Kesimpulan: Adapun hal yang menjadi saran serta masukan agar kolaborasi dapat berjalan lebih baik kedepannya yaitu penambahan sumber daya manusia dan melengkapi sarana prasarana yang digunakan dalam penanggulangan bencana tanah longsor baik dalam tahap pencegahan, tanggap darurat dan pasca bencana. Kata kunci : kolaborasi, penanggulangan, tanah longsor.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: J Political Science > JS Local government Municipal government
Divisions: Campus > IPDN Kampus Jatinangor
Depositing User: Kebijakan Pemerintahan FPP
Date Deposited: 12 Jun 2024 05:42
Last Modified: 12 Jun 2024 05:42
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/18575

Actions (login required)

View Item View Item