PEMBERDAYAAAN PENGRAJIN KAIN TENUN SUTERA DI DESA PAKKANNA KECAMATAN TANASITOLO KABUPATEN WAJO

Asrina, Asrina and Bakri, M.Si, Dra. Riani (2024) PEMBERDAYAAAN PENGRAJIN KAIN TENUN SUTERA DI DESA PAKKANNA KECAMATAN TANASITOLO KABUPATEN WAJO. Other thesis, IPDN.

[img] Text
RINGKASAN SKRIPSI_31.0820_ASRINA.pdf

Download (1MB)

Abstract

Problem / Background (GAP): This research discusses the empowerment of silk woven fabric craftsmen which is the typical and most famous characteristic in Wajo district, especially Pakkanna village. Silk woven fabric improves community welfare because most of the people in Pakkanna Village make silk their livelihood. Therefore, silk must continue to be developed and empowered by the community and government, especially the Department of Industry, Trade, Cooperatives, MSMEs. Purpose: The aim of this research is to determine and analyze the empowerment of silk woven fabric craftsmen carried out by the Department of Industry, Trade, Cooperatives, Small and Medium Enterprises in Pakkanna Village, Tanasitolo District. describes the empowerment carried out, inhibiting factors and efforts made to optimize the empowerment of silk woven fabric craftsmen. Methods: This research uses qualitative methods with data collection techniques of observation, interviews and documentation studies. This research was analyzed using Empowerment Theory from Mardikanto and Poerwoko. Results: The results of the research conducted show that empowering silk woven fabric craftsmen can encourage business actors to improve and develop their businesses by increasing productivity. In this research it is also known that the role of the government through the Department of Industry, Trade, Cooperatives, Small and Medium Enterprises is very helpful and necessary for silk weaving MSMEs. However, there are still several obstacles, namely limited budgets, availability of raw materials, and the decline in the number of silk weaving craftsmen, as well as regulations governing grants and social assistance in the form of money originating from the APBD .Conclusion: Due to the fact that there are still obstacles in empowering silk woven fabric craftsmen in Pakkanna Village, Tanasitolo District, Wajo Regency, the government has taken several actions to overcome this by conducting training, establishing cooperation between the government and the community and arranging the budget for the development of silk woven fabric. Keywords: Empowerment, Silk woven fabric craftsmen, Disperindagkop ABSTRAK Permasalahan / Latar Belakang (GAP): Penelitian ini membahas mengenai Pemberdayaan pengrajin Kain Tenun Sutera yang merupakan ciri khas dan paling terkenal di kabupaten Wajo khususnya Desa Pakkanna. Kain tenun sutera sebagai peningkatan kesejahteraan masyarakat karena sebagian besar masyarakat di Desa Pakkanna menjadikan sutera sebagai mata pengcahariannya. Oleh karena itu sutera harus terus dikembangkan dan diberdayakan oleh masyarakat dan pemerintah khusunya Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UMKM. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pemberdayaan pengrajin kain tenun sutera yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah di Desa Pakkanna Kecamatan Tanasitolo. mendekskripsikan pemberdayaan yang dilakukan, faktor penghambat serta upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan pemberdayaan pengrajin kain tenun sutera.. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Peneltian ini dianalisis menggunakan Teori Pemberdayaan dari Mardikanto dan Poerwoko. Hasil/Temuan: Hasil penelitian yang dilakukan bahwasannya penelitian ini menunjukan bahwa pemberdayaan pengrajin kain tenun sutera dapat mendorong para pelaku usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya dengan meningkatkan produktifitas. Pada penelitian ini diketahui juga bahwa peran pemerintah melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah sangat membantu dan diperlukan dalam UMKM tenun sutera. Namun, masih terdapat beberapa kendala yaitu terbatasnya anggaran, ketersediaan bahan baku, dan menurunnya jumlah perajin tenun sutera, serta regulasi yang mengatur hibah dan bantuan sosial dalam bentuk uang yang berasal dari APBD. Kesimpulan: Dengan masih adanya penghambat dalam pemberdayaan pengrajin kain tenun sutera di Desa Pakkanna Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo ini membuat pemerintah mengambil beberapa tindakan sebagai untuk mengatasi hal tersebut dengan melakukan pelatihan , menjalin kerjasama antar pemerintah dan masyarakat serta mengatur anggaran untuk pengembangan kain tenun sutera Kata Kunci : Pemberdayaan, Pengrajin kain tenun sutera, Disperindagkop

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: J Political Science > JS Local government Municipal government
Divisions: Faculty of Politics and Government > Community Economic and Rural Development
Depositing User: Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP
Date Deposited: 12 Jun 2024 04:26
Last Modified: 12 Jun 2024 04:26
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/18568

Actions (login required)

View Item View Item