PEMBERDAYAAN PENGRAJIN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH BATIK DI KAMPUNG BATIK KEMPLONG DESA KEMPLONG KECAMATAN WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH

WARDOYO, ARIF PRABOWO and PRIHATINI, JULIATI (2024) PEMBERDAYAAN PENGRAJIN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH BATIK DI KAMPUNG BATIK KEMPLONG DESA KEMPLONG KECAMATAN WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, IPDN.

[img] Text
REPOSITORY_31.0431_ARIF PRABOWO WARDOYO.pdf

Download (377kB)

Abstract

ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): The empowerment of batik industry craftsmen is important to preserve the cultural heritage that has existed for generations and improve the welfare of batik industry craftsmen, especially in creating jobs and increasing the income of craftsmen in Kemplong Village. Purpose: This study aims to describe and analyze the empowerment of small and medium batik industry craftsmen in Kampung Batik Kemplong, Kemplong Village, Wiradesa District, Pekalongan Regency, Central Java Province. Method: The research method uses a descriptive qualitative method with an inductive approach. Result: The results show that the implementation of empowering small and medium-sized batik industry craftsmen in Kampung Batik Kemplong Village has been going well in accordance with the four dimensions of empowerment, namely human development with indicators of improving the quality of human resources, business development with indicators of developing locations for potential batik industries, developing facilities and infrastructure, developing networks and partnerships, environmental development with indicators of sustainability of batik production and environmental aspects and institutional development with indicators of personal components, interests, rules, and structural aspects, however there are still some obstacles that need to be addressed. Conclusion: There are several inhibiting factors experienced in empowerment, namely limited business capital, low participation from the younger generation, and the natural coloring making process which requires a long time. The supporting factors are strategic market potential and the availability of training provided by the government and private sector. The government's efforts are providing loans for People's Business Credit (KUR), providing free batik training, especially for the younger generation, and using technology in making natural dyes. Keywords: Empowerment; Batik Craftsmen; Natural Dyes; Production Improvement ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Pemberdayaan pengrajin industri batik menjadi penting untuk melestarikan warisan budaya yang telah ada turun temurun dan meningkatkan kesejahteraan para pengrajin industri batik, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan 2 pendapatan pengrajin di Desa Kemplong. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk medeskripsikan dan menganalisis pemberdayaan pengrajin industri kecil dan menengah batik di Kampung Batik Kemplong Desa Kemplong Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa Tengah. Metode: Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan induktif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil/Temuan: Hasil menunjukan bahwa dalam pelaksanaan pemberdayaan pengrajin industri kecil dan menengah batik di Kampung Batik Desa Kemplong sudah berjalan dengan baik sesuai dengan empat dimensi pemberdayaan, yaitu bina manusia dengan indikator peningkatan kualitas sumber daya manusia, bina usaha dengan indikator pengembangan lokasi potensi industri batik, pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan jejaring dan kemitraan, bina lingkungan dengan indikator keberlanjutan produksi batik dan aspek lingkungan dan bina kelembagaan dengan indikator komponen person, kepentingan, aturan, dan struktural, namun masih terdapat beberapa hambatan yang perlu diperbaiki. Kesimpulan: Terdapat beberapa faktor penghambat yang dialami dalam pemberdayaan, yaitu terbatasnya modal usaha, rendahnya partisipasi dari generasi muda, dan proses pembuatan perwarnaan alami yang memerlukan waktu yang lama. Faktor pendukungnya adalah potensi pasar yang strategis dan tersedianya pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta. Upaya pemerintah adalah penyediaan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR), menyediakan pelatihan membatik secara gratis khususnya untuk generasi muda dan menggunakan teknologi dalam membuat pewarna alami. Kata kunci: Pemberdayaan; Pengrajin Batik; Pewarna Alami; Peningkatan Produksi

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Campus > IPDN Kampus Jatinangor
Depositing User: Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP
Date Deposited: 10 Jun 2024 04:06
Last Modified: 10 Jun 2024 04:06
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/18298

Actions (login required)

View Item View Item