MANAJEMEN MITIGASI BENCANA KEKERINGAN OLEH BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DI KABUPATEN SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Rey, Maria Yuniarti Lavenia and Ristiani, Ida Yunari (2023) MANAJEMEN MITIGASI BENCANA KEKERINGAN OLEH BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DI KABUPATEN SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Diploma thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

[img] Text
MANAJEMEN MITIGASI BENCANA KEKERINGAN OLEH BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DI KABUPATEN SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR.pdf

Download (811kB)

Abstract

ABSTRACT Problem Steatment/Background (GAP): The drought disaster that occurred in Sikka Regency was caused by geographical conditions so that it affected natural conditions in the form of a long dry season. This situation causes the supply of clean water to decrease due to minimal rainfall. Even though this situation occurs every year, people still experience a lack of clean water so that drought management is still ineffective. Objective: This research aims to identify and analyze drought disaster mitigation management, external and internal obstacles that arise, and efforts to overcome obstacles. Methodology: The research method is descriptive qualitative with an inductive approach, and secondary data sources. Data collection techniques through interviews and documentation. The data analysis techniques are through data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Result/Findings: The research results show that the management of drought disaster mitigation through disaster outreach and distribution of clean water was analyzed using management theory according to G. R. Terry. Management consists of planning activities which include financing, infrastructure used, and implementation time, organizing outreach by the prevention and preparedness sector while distributing clean water by the emergency and logistics sector, actuating outreach activities with priority to communities living in areas with high potential for drought, Meanwhile, the distribution of clean water is prioritized for communities with the highest incidence index in previous years, and controlling is carried out passively without involving the community as users. Inhibiting factors consist of internal obstacles, namely the lack of resources from within the Sikka Regency BPBD, while external obstacles come from conditions in the community where mitigation activities are carried out. Conclusion: The research shows that mitigation management which consists of planning, organizing, actuating and controlling is quite good but is hampered by the monitoring stage not being implemented optimally so that drought disaster mitigation management is not yet effective. Meanwhile, to overcome these obstacles, BPBD is trying to make alternative plans by collaborating with the community and other OPDs within the Sikka Regency government. Keywords : Mitigation Management, Drought, Regional Disaster Management Agency.   ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Bencana kekeringan yang terjadi di Kabupaten Sikka disebabkan oleh kondisi geografis sehingga berpengaruh pada keadaan alam berupa musim kemarau yang panjan. Keadaan tersebut menyebabkan persedian air bersih semakin berkurang karena curah hujan yang minim. Walaupun keadaan ini berlangsung setiap tahun masyarakat masih mengalami kekurangan air bersih sehingga penyelenggaraan penanggulangan bencana kekeringan masih belum efektif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis manajemen mitigasi bencana kekeringan, hambatan eksternal dan hambatan internal yang muncul, dan upaya mengatasi hambatan. Metodologi: Metode penelitian adalah deskripsitf kualitatif dengan pendekatan induktif, dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil/Temuan: Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen mitigasi bencana kekeringan melalui sosialisasi bencana dan pembagian air bersih dianalisis menggunakan teori manajemen menurut G. R. Terry. Manajemen terdiri dari perencannan kegiatan yang mencakup pembiayaan, sarana prasarana yang digunakan, dan waktu pelaksanaan, pengorganisasian sosialisasi oleh bidang pencegahan dan kesiapsiagaan sedangkan pembagian air bersih oleh bidang kedaruratan dan logistik, penggerakan kegiatan sosialisasi dengan prioritas kepada masyarakat yang tinggal di daerah berpotensi tinggi kekeringan, sedangkan pembagian air bersih diprioritaskan bagi masyarakat dengan indeks kejadian paling banyak pada tahun-tahun sebelumnya, dan pengawasan dilaksanakan secara pasif tanpa melibatkan masyarakat sebagai user. Faktor penghambat terdiri dari hambatan internal yaitu kurangnya sumber daya dari dalam BPBD Kabupaten Sikka sedangkan hambatan eksternal berasal dari kondisi pada masyarakat tempat kegiatan mitigasi dilaksanakan. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukan bahwa dalam manajemen mitigasi yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan sudah cukup baik namun terkendala pada tahap pengawasan tidak dilaksanakan dengan optimal sehingga manajemen mitigasi bencana kekeringan belum efektif. Sedangkan dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut BPBD berupaya membuat rencana alternatif dengan cara kolaborasi bersama masyarakat dan OPD lain dalam lingkup pemerintahan Kabupaten Sikka. Kata Kunci : Manajemen Mitigasi, Kekeringan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Campus > IPDN Kampus Jatinangor
Depositing User: Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik FPM
Date Deposited: 31 May 2024 07:15
Last Modified: 31 May 2024 07:15
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/17168

Actions (login required)

View Item View Item