PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KAMPUNG TEMATIK BUNGA RONCE DI KELURAHAN SENDANGGUWO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH

Adhiasa, Aldrian Noka (2023) PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KAMPUNG TEMATIK BUNGA RONCE DI KELURAHAN SENDANGGUWO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, IPDN.

[img] Text
ALDRIAN NOKA ADHIASA_30.0642_PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KAMPUNG TEMATIK BUNGA RONCE DI KELURAHAN SENDANGGUWO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH.pdf

Download (396kB)

Abstract

ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): The author focuses on the problems of poverty and unemployment, which are social problems that are often found in various regions including Semarang City. Purpose: The purpose of this study is to describe and analyze community empowerment through the Bunga Ronce Thematic Village program in Sendangguwo Village, Tembalang District, Semarang City. Method: The research method used is descriptive qualitative research and with data collection techniques using interviews, observation, and documentation. Result: From the research conducted by the author, the results obtained are the implementation of community empowerment through the thematic village program in Tembalang Subdistrict has been implemented well according to Mardikanto's theory, which consists of four dimensions of empowerment, namely human development, business development, environmental development, and institutional development and normatively in accordance with Semarang City Regional Regulation Number 12 of 2016 and Mayor Decree Number 050/444 of 2016. The inhibiting factor in the implementation of community empowerment through the thematic village program is that the process of making ronce flowers takes a long time and the limited transportation of vehicles owned by craftsmen. The supporting factors are community participation for the implementation of thematic villages and there are crafters' partnerships with event organizers. Efforts made by the government in overcoming inhibiting factors are increasing the number of crafters in one business group and providing transportation assistance to distribute ronce flowers to consumers. Conclusion: In the development of Individual Capacity, it has been well implemented where before there was a thematic village program of ronce flower crafters there was only one person after the thematic village program there were 6 business groups of ronce flower crafts. In Production and Operations Management, it is good that the Sendangguwo Village Government is trying to build another flower garden so that the need for flower raw materials can be met when orders are surging. Keywords: Empowerment, Community, Bunga Ronce Thematic Village Program, Increased income ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Penulis berfokus pada permasalahan tentang kemiskinan dan pengangguran yang merupakan permasalahan sosial yang sering ditemukan di berbagai wilayah termasuk di Kota Semarang. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis pemberdayaan masyarakat melalui program Kampung Tematik Bunga Ronce di 2 Kelurahan Sendangguwo Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dan dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara,, observasi, dan dokumentasi. Hasil/Temuan: Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, hasil yang diperoleh adalah pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui program kampung tematik di Kecamatan Tembalang sudah dilaksanakan dengan baik menurut Teori Mardikanto yaitu terdiri dari empat dimensi pemberdayaanya yaitu bina manusia, bina usaha, bina lingkungan, dan bina kelembagaan serta secara normative sudah sesuai dengan Perda Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2016 dan Keputusan Walikota Nomor 050/444 tahun 2016. Faktor penghambat pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui program kampung tematik adalah proses pembuatan bunga ronce membutuhkan waktu yang lama dan terbatasnya transportasi kendaraaan yang dimiliki oleh pengerajin. Faktor pendukungnya adalah partisipasi masyarakat untuk pelaksanaan kampung tematik dan terdapat kemitraan pengerajin dengan event organizer. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi faktor penghambat adalah memperbanyak pengerajin dalam satu kelompok usaha dan pemberian bantuan alat transportasi untuk mendistribusikan bunga ronce ke konsumen. Kesimpulan: Dalam pengembangan Kapasitas Individu sudah terlaksana dengan baik dimana sebelum ada program kampung tematik bunga ronce pengerajin bunga ronce hanya ada satu orang saja setelah adanya program kampung tematik terdapat 6 kelompok usaha kerajinan bunga ronce. Dalam Manajemen Produksi dan Operasi sudah bagus dimana Pemerintah Kelurahan Sendangguwo berusaha membangun taman bunga lagi agar kebutuhan bahan baku bunga dapat terpenuhi ketika pesanan sedang melonjak. Kata kunci: Kemiskinan, Pemberdayaan, Peningkatan Pendapatan, Program Kampung Tematik Bunga Ronce

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Campus > IPDN Kampus Jatinangor
Depositing User: Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP
Date Deposited: 24 Jul 2023 08:30
Last Modified: 24 Jul 2023 08:30
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/15863

Actions (login required)

View Item View Item