PEMBERDAYAAN ANAK-ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL OLEH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN

Grace, Valentina Almalida Pasaribu (2024) PEMBERDAYAAN ANAK-ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL OLEH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Diploma thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

Full text not available from this repository.

Abstract

Problem Statement/Background (GAP): In the last few years there have been many cases of sexual violence against children in Indonesia, with a very high number of cases. The KPAI chairman explained that in 2019 there were 4,369 cases of sexual violence against children. Meanwhile, in 2020 it has increased to 6,519 cases. Then KPAI recorded 859 cases of child victims of sexual crimes, child victims of pornography and cybercrime totaling 345 cases, child victims of abuse and neglect reaching 175 cases, children being exploited economically and/or sexually totaling 147 cases, and sixth, children dealing with the law as perpetrators as many as 126 cases. KPAI held a press conference regarding records of violations of children's rights in 2021 and projections of oversight of the implementation of child protection in 2022. The press conference was held offline at the KPAI office, Central Jakarta and also online via zoom (24/10). Purpose: The purpose of this research is to find out and analyze what are the work programs and efforts carried out by the Office of Women's Empowerment and Child Protection in Tangerang Regency. Method: This research uses qualitative research with descriptive methods through an inductive approach. Data collection techniques were carried out by interviews and documentation. Data analysis techniques were obtained through data reduction, data presentation, verification and drawing conclusions. Result: The results of the study show that in Tangerang District, where there are still many cases of sexual violence circulating in the community, so far the DP3A has carried out its duties and functions properly and has made new innovations and strict regulations for cases of sexual violence, and the handling is very fast and coordinated with inter-agency agencies. who participated in helping DP3A. Conclusion: Empowerment of child victims of sexual violence by the women's empowerment and child protection services in Tangerang district, Banten province, has not been able to run properly and is on target because there are still obstacles or obstacles being faced. Keywords: Empowerment, Sexual Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Beberapa tahun terakhir ini banyak sekali kasus kekerasan seksual pada anak di Indonesia, memiliki jumlah kasus yang sangat tinggi. Ketua KPAI menjelaskan bahwa pada tahun 2019 kasus kekerasan seksual pada anak terdapat di angka 4.369 kasus. Sedangkan pada 2020 mengalami kenaikan mencapai 6.519 kasus. Kemudian KPAI mencatat 859 kasus anak korban kejahatan seksual, anak korban pornografi dan cybercrime berjumlah 345 kasus, anak korban perlakuan salah dan penelantaran mencapai 175 kasus, anak dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual berjumlah 147 kasus, dan keenam, anak berhadapan dengan hukum sebagai pelaku sebanyak 126 kasus. KPAI menyelenggarakan konferensi pers terkait catatan pelanggaran hak anak tahun 2021 dan proyeksi pengawasan penyelenggaraan perlindungan anak tahun 2022. Konferensi pers dilaksanakan secara offline dikantor KPAI, Jakarta Pusat dan juga secara daring melalui zoom (24/10). Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui dan menganalisis apa saja program kerja dan upaya yang dilakukan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten Tangerang. Metode: Penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif melalui pendekatan induktif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data diperoleh melalui reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil/Temuan: Hasil penelitian menunjukan bahwa di Kabupaten Tangerang dimana masih banyak kasus kekerasan seksual yang beredar di masyarakat, namun sejauh ini DP3A sudah melaksanakan tupoksinya dengan baik dan telah melakukan inovasi baru serta peraturan yang ketat untuk kasus kekerasan seksual, dan penanganannya sangat cepat dan terkoordinasi dengan antar instansi yang ikut serta membantu DP3A. Kesimpulan: Pemberdayaan anak-anak korban kekerasan seksual oleh dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di kabupaten Tangerang provinsi Banten belum dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran karena masih adanya kendala atau hambatan yang dihadapi. Kata Kunci: Pemberdayaan, Kekerasan seksual.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: A General Works > AZ History of Scholarship The Humanities
Depositing User: Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP
Date Deposited: 10 Jul 2023 05:56
Last Modified: 02 Aug 2023 08:04
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/15682

Actions (login required)

View Item View Item