Dewangga, Andi Muhammad Agung Sakti (2023) Analisis Penyelesaian Sengketa Tanah Pembangunan Fasilitas Olahraga: Studi Kasus di Kelurahan Tanjung Selor Hilir Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara. Other thesis, IPDN.
|
Text
andi sakti.pdf Download (490kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mencari tahu dan menganalisis akar penyebab terjadinya sengketa tanah serta mengetahui alternatif penyelesaiannya di Keluarahan Tanjung Selor Hilir Kabupaten Bulungan. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Informan yang dipilih merupakan informan yang terlibat dalam penyelesaian sengketa tanah di Kelurahan Tanjung Selor Hilir Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara. Teknik pengumpulan data berupa wawancara langsung, observasi dan studi kepustakaan/dokumentasi. Teknik analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan sengketa tanah merupakan permasalahan terhadap sebidang tanah yang penyebabnya berbagai macam, mulai dari batas patok yang tidak jelas, sertifikat yang bermasalah, historis tanah yang tidak jelas bahkan tumpang tindih kepemilikan atas tanah. Dalam kasus ini yang menjadi akar permasalahan adalah kepemilikan sertifikat tanah palsu yang disebabkan oleh mafia tanah, sehingga masyarakat menganggap sebidang tanah tersebut adalah miliknya berdasarkan sertifikat yang dimilikinya namun pada kenyataannya sertifikat tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan secara hukum yang mengakibatkan kasus tanah tersebut tidak dapat diselesaikan secara hukum sehingga langkah penyelesaian sengketa ini adalah melalui jalur mediasi dan negosiasi. Untuk menyelesaikan permasalahan ini pihak kelurahan memberikan beberapa alternatif penyelesaian, yang pertama adalah dengan memberikan sisa tanah yang tidak dibangun kepada bapak J dan dari pihak kelurahan akan dibantu untuk memetakan patok tanah dan mendaftarkan tanah tersebut lalu diterbitkan sertifikatnya. Opsi kedua adalah membawa kasus ini ke persidangan namun tentu tidak dapat memberikan hasil yang baik untuk keduanya, karena sertifikat yang dimiliki bapak J adalah palsu, sehingga pihak yang dimenangkan dan diuntungkan adalah pihak Pemerintah Provinsi. Jadi seluruh pihak sepakat untuk memilih opsi pertama, dengan pihak Pemerintah Provinsi memberikan sisa tanah yang tidak dibangun, dan pihak Kelurahan membantu memetakan koordinat tanah dan membantu menerbitkan surat kepemilikan tanahnya. Kata kunci : Fasilitas Olahraga, Pembangunan, Sengketa Tanah. ABSTRACK The purpose of the study was to find out and analyze the root causes of land disputes and find out alternative solutions in the Keluarahan of Tanjung Selor Hilir Bulungan Regency. This study was conducted using a qualitative approach. The sampling technique used is purposive sampling. The informants selected were informants involved in the settlement of land disputes in Tanjung Selor Hilir Village, Bulungan regency, North Kalimantan province. Data collection techniques in the form of direct interviews, observations and literature studies/documentation. Data analysis techniques consist of data reduction, data presentation and conclusion. The results showed that the land dispute is a problem on a piece of land whose causes are various, ranging from unclear stake boundaries, problematic certificates, unclear land history and even overlapping ownership of land. In this case, the root of the problem is the ownership of fake land certificates caused by the land mafia, so that the public considers a piece of land to be his property based on the certificate he has but in reality the certificate cannot be legally held accountable which results in the case of the land cannot be legally resolved so that the dispute resolution step is through mediation and negotiation. To solve this problem, The Village provides several alternative solutions, the first is to provide the rest of the land that is not built to Mr. J and from the village will be helped to map the land stakes and register the land and then issued a certificate. The second option is to bring the case to trial but it certainly cannot give a good result for both, because the certificate that Mr. J has is fake, so the party that won and benefited is the provincial government. So all parties agreed to choose the first option, with the provincial government providing the rest of the land that was not built, and the Kelurahan helping to map the coordinates of the land and helping to issue their land title deeds. Keywords: Sports Facilities, Development, Land Disputes
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Politics and Government > Applied Indonesian Politics |
Depositing User: | Politik Indonesia Terapan |
Date Deposited: | 07 Jul 2023 06:39 |
Last Modified: | 07 Jul 2023 06:39 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/15437 |
Actions (login required)
View Item |