IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERCEPATAN PENANGGULANGAN STUNTING DI KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG

Dey Putri, Virginia Elvira (2023) IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERCEPATAN PENANGGULANGAN STUNTING DI KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG. Other thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

[img] Text
REPOSITORY_B3_23_VIRGINIA ELVIRA DEY PUTRI.pdf

Download (532kB)

Abstract

ABSTRACT (in english) Problem Statement/Background(GAP): Stunting is one of the problems of nutritional status in toddlers which is still a problem in the world, including Indonesia until now. In 2018, East Nusa Tenggara occupied the highest percentage of Stunting cases in Indonesia at 42.6%. In the province of East Nusa Tenggara, one of the areas that has become a priority in handling Stunting is the City of Kupang. Alak as a fish-producing area and the highest Stunting in Kupang City is the background in accelerating the reduction in Stunting rates by the Governor of NTT by issuing a policy through the Decree of the Governor of East Nusa Tenggara Number: 324/KEP/HK/2018 concerning the Commission for the Acceleration of Stunting Management, a working group was formed Stunting, supported by Presidential Regulation Number 72 of 2021 concerning accelerating the prevention of Stunting. Purpose: The Purpose of this study is to analyze the Implementation of the Policy for the Acceleration of Stunting Management in Alak District, Kupang City, to analyze the determinant factors (supporting and inhibiting factors) in implementing policies to accelerate the reduction of stunting in Alak District, Kupang City and analyze efforts to tackle stunting in Alak District, Kupang City. Method: In this study, researchers used the Postpositivism approach and Grand Teory Edward III. Postpositivism is a paradigm used in qualitative research. Criticism of positivism, the strong influence of positivism on this method, especially the treatment of theories that are still deductive in nature, is the paradigm of Postpositivism. Thus the Postpositivism derivative methodology cannot be fully described as qualitative research. In general, data collection methods can be divided into several groups, Direct observation method, Interview method, and Special method. Result: Based on research on eleven indicators in four dimensions by Edward III in his research on accelerating response, there are eight indicators of successful stunting, namely consistency, clarity, staffing, authority, appointment of bureaucrats and incentives. The three indicators that have not been successful are information, facilities, and transmission. Conclusion: there are eight indicators of successful stunting, namely consistency, clarity, staffing, authority, appointment of bureaucrats and incentives. The three indicators that have not been successful are information, facilities, and transmission. Keywords : Stunting, Nutritional status, TPPS ABSTRAK (in bahasa) Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Stunting merupakan salah satu permasalahan status gizi pada balita yang masih menjadi masalah di dunia termasuk negara Indonesia hingga saat ini. Pada tahun 2018, Nusa Tenggara Timur menduduki presentase tertinggi kasus Stunting di Indonesia sebesar 42,6 %. Di provinsi Nusa Tenggara Timur salah satu daerah yang menjadi prioritas dalam penanganan Stunting adalah Kota Kupang. Alak sebagai daerah penghasil ikan dan Stunting tertinggi di Kota Kupang menjadi latar belakang dalam percepatan penurunan angka Stunting oleh Gubernur NTT adalah dengan mengeluarkan kebijakan melalui Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor: 324/KEP/HK/2018 tentang Komisi Percepatan Penanggulangan Stunting maka dibentuk kelompok kerja Stunting, didukung oleh Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penanggulangan Stunting. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis Implementasi Kebijakan Percepatan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Alak Kota Kupang, menganalisis faktor determinan (faktor pendukung dan penghambat) dalam implementasi kebijakan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Alak, Kota Kupang dan menganalisis upaya penanggulangan stunting di Kecamatan Alak Kota Kupang. Metode: Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan Postpositivism dan Grand Teory Edward III. Postpositivisme adalah paradigma yang digunakan dalam penelitian kualitatif. Kritik terhadap positivisme, kuatnya pengaruh positivisme terhadap metode ini, khususnya perlakuan terhadap teori-teori yang masih bersifat deduktif, merupakan paradigma Postpositivisme. Dengan demikian metodologi turunan Postpositivisme tidak dapat sepenuhnya digambarkan sebagai penelitian kualitatif. Secara umum metode pengumpulan data dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu metode observasi langsung, metode wawancara, dan metode khusus. Hasil/Temuan: Berdasarkan penelitian terhadap sebelas indikator dalam empat dimensi oleh Edward III dalam penelitiannya tentang percepatan penanggulangan, terdapat delapan indikator keberhasilan stunting yaitu konsistensi, kejelasan, kepegawaian, kewenangan, penunjukan birokrat dan insentif. Tiga indikator yang belum berhasil adalah informasi, fasilitas, dan transmisi. Kesimpulan: Adapun delapan indikator keberhasilan stunting yaitu konsistensi, kejelasan, kepegawaian, kewenangan, penunjukan birokrat dan insentif. Tiga indikator yang belum berhasil adalah informasi, fasilitas, dan transmisi. Kata Kunci: Stunting, status gizi, TPPS

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Politics and Government > Public Policy Studies
Depositing User: Kebijakan Pemerintahan FPP
Date Deposited: 09 Jun 2023 06:18
Last Modified: 09 Jun 2023 06:18
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/14113

Actions (login required)

View Item View Item