DYNAMIC GOVERNANCE DALAM MENGATASI STUNTING DI KABUPATEN MANGGARAI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Jafa, Bernadino Janson (2023) DYNAMIC GOVERNANCE DALAM MENGATASI STUNTING DI KABUPATEN MANGGARAI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Other thesis, IPDN JATINANGOR.

[img] Text
Bernadino Janson Jafa_30.1107_Dynamic Governance Dalam Mengatasi Stunting di Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur.pdf

Download (492kB)

Abstract

ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): As a form of commitment to accelerate the reduction of stunting, the government has issued Presidential Regulation (Perpres) number 72 of 2021 concerning Accelerating the Reduction of Stunting. The prevalence of stunting in Manggarai Regency is at 5,297 cases or 20.0%. These calculations show that there are approximately 20 stunted toddlers out of 100 toddlers in Manggarai Regency. Based on the results of SGGI (2022), there are 3 sub-districts in Manggarai Regency which are in the "red" zone with a stunting prevalence above 30 percent. These sub-districts are Ruteng (30.1%), Wae Rii (33.6%) and Lelak (37.1%). In this research the authors focus on how Dynamic governance is implemented in Manggarai Regency in overcoming stunting. Purpose: The aims of this research are to find out and analyze Dynamic governance in Overcoming Stunting in Manggarai Regency, East Nusa Tenggara Province. Method: This study uses a descriptive method with an inductive approach. There are several ways of collecting data used by researchers in this study, namely observation, interviews, and documentation. The data analysis techniques used are Data Reduction, Data Display and Conclusion Drawing/Verivication. Result: The results of this study are Dynamic governance in overcoming stunting in Manggarai Regency. It can be seen from the results of the last stunting measurement in August 2022, namely 4,313 cases which showed a decrease in stunting cases from 5,320 cases in the February 2022 measurement. The stunting reduction policy is also increasing children's productivity which is the result of the collaboration of various sectors in charge of handling stunting in Manggarai Regency. Conclusion: The Manggarai Regency Government is advised to increase stunting handling interventions through cooperation between each sector in order to increase the productivity of children in Manggarai Regency. Then the Manggarai district government is also advised to be able to determine the right policy direction by taking into account social and environmental changes and the evaluation results of previous programs. Keywords: Dynamic Governance, Overcoming Stunting, Policy ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mempercepat penurunan stunting, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Prevalensi stunting Kabupaten Manggarai berada pada angka 5.297 kasus atau 20,0%. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kurang lebih ada 20 balita stunting diantara 100 balita yang ada di Kabupaten Manggarai. Berdasarkan hasil SGGI (2022), terdapat 3 kecamatan di Kabupaten Manggarai yang berada di zona “merah” dengan prevalensi stunting di atas 30 persen. Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Ruteng (30,1%), Wae Rii (33,6%) dan Lelak (37,1%). Dalam penelitian ini penulis berfokus pada bagaimana Dynamic governance diterapkan di Kabupaten Manggarai dalam mengatasi stunting. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Dynamic governance Dalam Mengatasi Stunting di Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan induktif. Terdapat beberapa cara pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini, yaitu observasi, wawancara, serta dokumentasi. Teknik Analisis Data yang digunakan adalah Data Reduction (Reduksi Data), Data DispIay (Penyajian Data) dan ConcIusion Drawing/Verivication (Penarikan KesimpuIan). Hasil/Temuan: Hasil penelitian ini adalah Dynamic governance dalam mengatasi stunting di Kabupaten Manggarai dapat dilihat dari hasil pengukuran stunting terakhir pada bulan agustus tahun 2022 yakni 4.313 kasus dimana menunjukkan penurunan kasus stunting dari 5.320 kasus pada pengukuran bulan februari tahun 2022. Kebijakan penerunan stunting juga meningkatkan produktivitas anak yang merupakan hasil dari kerjasama berbagai sektor yang bertugas dalam penanganan stunting di Kabupaten Manggarai. Kesimpulan: Pemerintah Kabupaten Manggarai disarankan untuk meningkatkan intervensi penanganan stunting melalui kerjasama antar setiap sektor guna meningkatkan produktivitas anak di Kabupaten Manggarai. Kemudian Pemerintah kabupaten Manggarai juga disarankan mampu menentukan arah kebijakan yang tepat dengan memperhatikan perubahan sosial, lingkungan serta hasil evaluasi terhadap program sebelumnya. Kata kunci: Dynamic Governance, Mengatasi Stunting, Kebijakan

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Goverment Management > Local Government Administration
Depositing User: Administrasi Pemerintahan Daerah FMP
Date Deposited: 05 Jun 2023 01:42
Last Modified: 05 Jun 2023 01:42
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/13247

Actions (login required)

View Item View Item