NAIBAHO, MILLEN TAWAR TUA (2023) PEMBERDAYAAN PENGRAJIN SEPATU KULIT DI KELURAHAN BUNUT KECAMATAN KOTA KISARAN BARAT KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA. Other thesis, IPDN.
|
Text
Ringkasan Skripsi - MILLEN TAWAR TUA NAIBAHO_30.0116_PEMBERDAYAAN PENGRAJIN SEPATU KULIT DI KELURAHAN BUNUT KECAMATAN KOTA KISARAN BARAT KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA.pdf Download (292kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Pemberdayaan Pengrajin Sepatu Kulit Di Kelurahan Bunut Kecamatan Kota Kisaran Barat Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara”. Sepatu Kulit Bunut merupakan salah satu produk asli (khas) yang menjadi buah tangan dari Kabupaten Asahan. Pada tahun 1970-an, sepatu kulit bunut ini berkembang sangat cepat dan banyak diproduksi di pabrik bahkan di ekspor ke luar negeri. Namun, pada awal tahun 1980-an banyak investor yang pergi meninggalkan Kabupaten Asahan menyebabkan pabrik sepatu kulit bunut tersebut tutup. Dengan inisiatif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, pekerja yang memiliki keterampilan memilih untuk membuka produksi sepatu rumahan yang hingga saat ini jumlah usahanya berjumlah 17 toko dan menyerap 125 orang pekerja. Tujuan penyusunan Skripsi ini yaitu untuk mengetahui bagaimana upaya Pemerintah Kabupaten Asahan yakni Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Asahan dalam memberdayakan pengrajin sepatu kulit di Kelurahan Bunut Kecamatan Kota Kisaran Barat Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara. Metode yang digunakan dalam penyusunan Skripsi ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan induktif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam analisis data, peneliti menggunakan metode triangulasi yaitu memastikan keabsahan data atau informasi yang diperoleh dari berbagai sumber atau sudut pandang yang berbeda dengan cara menggabungkannya. Hasil dari penelitian berdasarkan dimensi teori pemberdayaan menurut Winarni dalam Sulistiyani yang didalamnya terdapat pengembangan, potensi atau daya, dan kemandirian menunjukkan bahwa upaya pemberdayaan pengrajin sepatu kulit di Kelurahan Bunut Kecamatan Kota Kisaran Barat Kabupaten Asahan oleh Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Asahan sudah terlaksana namun belum optimal. Ini dikarenakan masih adanya kendala yang menjadi hambatan berupa keterbatasan dana, pemasaran produk belum luas, kurangnya partisipasi dari pengrajin dalam mengikuti pelatihan dan sosialisasi yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Asahan. Kata Kunci : Pemberdayaan, Pengrajin Sepatu Kulit Bunut, Usaha Mikro. ABSTRACT This thesis is entitled "Empowerment of Leather Shoe Craftsmen in Bunut Village, West Kisaran City District, Asahan Regency, North Sumatra Province". Bunut leather shoes are one of the original (typical) products which are souvenirs from Asahan Regency. In the 1970s, these bunut leather shoes developed very rapidly and were widely produced in factories and even exported abroad. However, in the early 1980s, many investors left Asahan Regency, causing the leather shoe factory to close. With initiatives to meet their daily needs, skilled workers chose to open a home-based shoe production company, which currently has 17 stores and employs 125 workers. The purpose of preparing this thesis is to find out how the efforts of the Asahan Regency Government, namely the Asahan Regency Cooperative and Trade Service, in empowering leather shoe craftsmen in Bunut Village, West Kisaran City District, Asahan Regency, North Sumatra Province. The method used in the preparation of this thesis is a qualitative descriptive method with an inductive approach, while the data collection technique used is through interviews, observation and documentation. In data analysis, researchers use the triangulation method, namely ensuring the validity of data or information obtained from various sources or different points of view by combining them. The results of the research based on the dimensions of empowerment theory according to Winarni in Sulistiyani in which there is development, potential or strength, and independence show that efforts to empower leather shoe craftsmen in Bunut Village, Kota Kisaran Barat District, Asahan Regency by the Asahan Regency, the Department of Trade and Cooperatives have been carried out but not yet optimal. This is because there are still obstacles in the form of limited funds, product marketing that is not yet extensive, lack of participation of craftsmen in participating in training and outreach held by the Asahan Regency Trade and Cooperative Office. Keyword : Empowerment, Leather Shoe Maker, Micro Enterprises.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Politics and Government > Community Economic and Rural Development |
Depositing User: | Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP |
Date Deposited: | 05 Jun 2023 06:18 |
Last Modified: | 05 Jun 2023 06:18 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/13230 |
Actions (login required)
View Item |