SEPTIO, MUHAMMAD REZKY (2023) COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENYELESAIAN MASALAH SAMPAH DI KOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT. Other thesis, IPDN.
|
Text
RINGKASAN SKRIPSI PRAJA (MUHAMMAD REZKY SEPTIO PUTRA_D1_30.0565).pdf Download (372kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): The author focuses on the problem, namely the people of Bekasi City still litter which causes accumulation of waste in the final disposal site (TPA), there is still a lack of facilities and infrastructure in waste management, there are still illegal landfills (TPS). This requires collaboration involving various private parties and the government in solving waste problems in Bekasi City, West Java Province. Purpose: This research aims to find out and analyze collaborative governance in solving waste problems in the city of Bekasi, to find out and analyze the supporting and inhibiting factors of collaborative governance in solving waste problems in the city of Bekasi, to find out and analyze efforts to overcome the inhibiting factors collaborative governance in waste settlement in Bekasi City, West Java Province. Methods: The research method used is qualitative research with descriptive methods and inductive approaches. Data collection techniques used are interviews, observation, and documentation. Results/Findings: Obstacles that occur in the collaboration carried out to overcome waste problems in Bekasi City, West Java Province are supporting facilities and infrastructure such as lack of transportation in waste transportation, lack of personnel and budget availability for implementing personnel in the field which has an impact on the lack of resilience of personnel in handling waste because there is no material support for these personnel. The theory used as an analytical tool in writing this thesis is collaborative governance theory from Ansell and Gash which explains that collaborative governance is seen in 4 aspects, namely starting conditions, institutional design, facilitative leadership. ), and collaborative process (collaboration process). Conclusion: Based on the results of field research that Collaborative Governance in Solving Waste Problems in Bekasi City has been going well, but in the process there are still obstacles, namely the lack of budget and facilities and infrastructure and the government has also made efforts to overcome these obstacles quite well. Keywords: Collaboration, Waste Management, Stakeholder ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Penulis berfokus pada permasalahan yaitu masyarakat Kota Bekasi masih membuang sampah sembarangan yang membuat penumpukan sampah pada tempat pembungan akhir (TPA), masih kurangnya sarana dan prasarana dalam pengelolaan sampah, masih terdapat adanya tempat pembuangan sampah (TPS) liar. Hal ini membutuhkan kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak swasta dengan pemerintahan dalam penyelesaian masalah sampah di Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat. Tujuan : Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis collaborative governance dalam penyelesaian masalah sampah di kota Bekasi, untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor pendukung dan penghambat collaborative governance dalam penyelesaian masalah sampah di kota Bekasi, unrtuk mengetahui dan menganalisis upaya-upaya mengatasi faktor penghambat collaborative governance dalam penyelesaian sampah di Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat. Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode desktiptif dan pendekatan induktif, Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil/Temuan : Hambatan yang terjadi dalam kolaborasi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat adalah fasilitas sarana dan prasarana penunjang seperti kurangnya transportasi dalam pengangkutan sampah , kurangnya personal dan ketersediaan anggaran bagi personil pelaksana di lapangan yang berdampak pada kurang tangguhnya personil dalam penanganan sampah karena tidak adanya dukungan secara material bagi personil tersebut. Adapun teori yang dipakai sebagai pisau analisis dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan teori collaborative governance dari Ansell dan Gash yang menjelaskan bahwa dalam collaborative governance dilihat pada 4 aspek yaitu starting condition (kondisi awal), institusional design (desain institusional), facilitative leadership (kepemimpinan fasilitatif), dan collaborative process (proses kolaborasi). Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dilapangan bahwa Collaborative Governance Dalam Penyelesaian Masalah Sampah di Kota Bekasi sudah berjalan dengan baik namun dalam prosesnya masih ditemui hambatan yaitu kurangnya anggaran dan sarana dan prasarana dan pemerintah juga sudah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi hambatan tersebut dengan cukup baik. Kata kunci: Kolaborasi, Pengelolaan Sampah, Pemangku Kepentingan
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Goverment Management > Local Government Administration |
Depositing User: | Administrasi Pemerintahan Daerah FMP |
Date Deposited: | 29 May 2023 01:10 |
Last Modified: | 29 May 2023 01:10 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/12953 |
Actions (login required)
View Item |