agista, Mega (2023) pemberdayaan pengrajin kain tapis melalui program pelatihan sulam tapis di kota metro provinsi lampung. Other thesis, IPDN.
Text
mega agista_30.0462_c1_pemberdayaan pengrajin kain tapis melalui program pelatihan sulam tapis di kota metro provinsi lampung.docx Download (4MB) |
Abstract
ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): The existence of tapis cloth craftsmen can open up job opportunities for the surrounding community. Thus, the community's economy can be helped because of this activity. However, the booming number of craftsmen is sometimes not matched by the quality of the products produced. The target of craftsmen is no longer on the quality of goods, but shifts to the quantity of products produced. As a result, there is a decrease in quality which results in low public attractiveness. So, it can be understood that the urgency of management needs to be carried out to obtain the targets to be achieved by business actors. Purpose: The purpose of this study was to determine the empowerment of tapis fabric craftsmen in the tapis embroidery training program in Yoserejo Village, East Metro District, Metro City. In addition, this study also aims to determine the inhibiting factors and efforts to overcome obstacles in empowering tapis cloth craftsmen. Methods: This study used descriptive research with a qualitative approach and then analyzed using Sulistiyani's theory of empowerment. The focus of the research is to describe the tapis embroidery training program in Yoserejo Village, Metro Timur District, Metro City. As well as, understanding the inhibiting factors and efforts to overcome these problems. Result: The results of this study are the tapis embroidery training program in the Yoserejo Village at the Metro City Cooperative and UMKM Service based on three-dimensional stages including the awareness stage and the formation of behaviour; transformation stage; and the stage of increasing intellectual abilities and skill proficiency. Empowerment of tapis fabric craftsmen aims to strengthen production factors, strengthen mastery of distribution and marketing, and strengthen the community to earn adequate income through the Tapis Embroidery Training program to be one way to provide training to tapis fabric craftsmen. Conclusion: Although efforts have been made to empower tapis cloth business actors, there are still problems that are the main obstacles to realizing this empowerment goal. The inhibiting factors experienced by tapis cloth craftsmen through the tapis embroidery training program in Metro City include limited tools, capital, and not yet-varied designs, types and quality of products. Keywords: Empowerment, Tapis Fabric Craftsmen, Tapis Embroidery Training ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Adanya pengrajin kain tapis mampu membuka peluang kerja terhadap masyarakat sekitar. Sehingga, perekonomian masyarakat dapat terbantu karena kegiatan ini. Akan tetapi, membludaknya pengrajin terkadang tidak diimbangi dengan kualitas produk yang dihasilkan. Target pengrajin bukan lagi pada kualitas barang, tetapi bergeser pada kuantitas produk yang dihasilkan. Dampaknya, terjadi penurunan kualitas yang berdampak pada rendahnya daya tarik masyarakat. Maka, dapat dipahami bahwa urgensi manajemen pengelolaan perlu dilakukan guna memperoleh target yang hendak dicapai oleh pelaku usaha. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberdayaan pengrajin kain tapis program pelatihan sulam tapis di Kelurahan Yoserejo Kecamatan Metro Timur Kota Metro. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat dan upaya guna menangani hambatan dari pemberdayaan pengrajin kain tapis. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif kemudian dianalisis menggunakan teori Sulistiyani tentang pemberdayaan.. Yang menjadi fokus penelitian ialah mendeskripsikan program pelatihan sulam tapis di Kelurahan Yoserejo Kecamatan Metro Timur Kota Metro. Serta, memahami faktor penghambat dan upaya dalam mengatasi persoalan tersebut. Hasil/Temuan: hasil penelitian ini adalah program pelatihan sulam tapis di Kelurahan Yoserejo di Dinas Koprasi dan UMKM Kota Metro didasarkan terhadap tiga dimensi tahapan meliputi tahap penyadaran serta pembentukan prilaku; tahap transformasi; dan tahap peningkatan kemampuan intelektual serta kecakapan keterampilan. Pemeberdayaan pengrajin kain tapis bertujuan untuk penguatan faktor -faktor produksi, penguatan penguasaan distribusi dan pemasaran, penguatan masyarakat untuk mendapatkan penghasilan yang memadai melalui program Pelatihan Sulam Tapis menjadi salah satu cara memberikan pelatihan kepada para pengrajin kain tapis. Kesimpulan: Meskipun telah mengusahakan pemberdayaan pelaku usaha kain tapis, masih terdapat persoalan-persoalan yang menjadi kendala utama dalam mewujudkan tujuan pemberdayaan ini. Faktor-faktor penghambat yang dialami oleh pengrajin kain tapis melalui program pelatihan sulam tapis di Kota Metro antara lain keterbatasan alat, modal, serta belum variatifnya desain, jenis dan kualitas produk. Kata kunci : Pemberdayaan, Pengrajin Kain Tapis, Pelatihan Sulam Tapis
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Depositing User: | Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP |
Date Deposited: | 17 May 2023 06:45 |
Last Modified: | 17 May 2023 06:45 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/12321 |
Actions (login required)
View Item |