IMPLEMENTASI PROGRAM TWO DAYS NO RICE (DUA HARI TANPA MAKAN NASI) DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA

Lino, Anastasia Gloria (2023) IMPLEMENTASI PROGRAM TWO DAYS NO RICE (DUA HARI TANPA MAKAN NASI) DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA. Other thesis, IPDN.

[img]
Preview
Text
RINGKASAN SKRIPSI (ANASTASIA GLORIA LINO_30.1294_IMPLEMENTASI PROGRAM TWO DAYS NO RICE DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA).pdf

Download (522kB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Problems/Background (GAP): Sangihe Islands Regency itself is a border, remote and outermost area which is so vulnerable to food problems and poverty that this area is still dependent on food supplies from outside the region. As a result of dependence on other regions and the lack of infrastructure that causes expensive distribution costs from production centers to consumption centers, for example, the need for food, especially staple food (rice), is greater than its availability. Through this program, the aim is to reduce dependence on rice from outside the region and utilize local food. Purpose : This study aims to determine the implementation of the Two Days No Rice Program policy which is implemented to reduce dependence on food from outside the region. Methods: This study uses a qualitative descriptive method with an inductive approach. The theory used is the Theory of Policy Implementation by Van Meter and Van Horn, where data collection techniques use interviews, observation and documentation. Data analysis techniques use data reduction, data display and data verification. Results : The findings obtained by researchers in this research are the implementation of all implementers in carrying out the Two Days No Rice program as measured in the Social, Economic and Political Environment dimensions which then obtain the inhibiting factors for the running of this program as well as the efforts made by the government and society so far. Conclusion: Based on observations the Two Days No Rice program has been running but has not been implemented properly and effectively in accordance with the indicators from the dimensions of the Social, Economic and Political Environment. Factors constraining the program are limited human resource and budgetary support, lack of political support, minimal food production, inadequate food facilities and infrastructure, and poor program transmission. Efforts made by the Food Security Service include tiered socialization/appeals, utilizing local food on Tuesdays and Fridays, providing capital assistance to farmers and utilizing yards. Keywords: Policy Implementation, Two Days No Rice Program, Food Security ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP) : Kabupaten Kepulauan Sangihe sendiri merupakan daerah perbatasan, terpencil dan terluar yang begitu rawan dengan masalah pangan serta kemiskinan sehingga daerah ini masih ketergantungan pasokan pangan dari luar daerah. Akibat ketergantungan dengan daerah lain dan kurangnya sarana prasarana yang menimbulkan mahalnya bisaya distribusi dari sentra produksi ke sentra konsumsi contohnya kebutuhan pangan terlebih pangan pokok (beras) yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaannya. Melalui Program ini yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan beras dari luar daerah dan memanfaatkan pangan lokal Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan Program Two Days No Rice yang dijalankan untuk mengurangi ketergantungan pangan dari luar daerah. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif. Teori yang digunakan adalah Teori Implementasi Kebijakan oleh Van Meter dan Van Horn, dimana teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil/Temuan : Temuan yang diperoleh peneliti dalam penelitiak ini yaitu implementasi dari seluruh implementor dalam melaksanakan program Two Days No Rice yang diukur dalam dimensi Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Politik yang kemudian mendapatkan faktor-faktor penghambat berjalannya program ini serta upaya yang dilakukan oleh pemerintnah dan masyarakat sejauh ini. Kesimpulan : Berdasarkan pengamatan program Two Days No Rice ini sudah berjalan namun belum terimplementasikan dengan baik dan efektif sesuai dengan indikator-indikator dari dimensi Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Politik. Faktor yang menjadi hambatan program yaitu terbatasnya dukungan sumber daya manusia dan anggaran, kurangnya dukungan politik, produksi pangan yang minim, sarana dan prasarana pangan tidak memadai, dan transmisi program kurang. Upaya yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan meliputi sosialisasi/himbauan berjenjang, memanfaatkan pangan lokal di hari selasa dan jumat, pemberian bantuan modal kepada petani dan pemanfaatan pekarangan. Kata Kunci : Implementasi Kebijakan, Program Two Days No Rice, Ketahanan Pangan

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Politics and Government > Applied Indonesian Politics
Depositing User: Politik Indonesia Terapan
Date Deposited: 16 May 2023 07:13
Last Modified: 16 May 2023 07:13
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/12215

Actions (login required)

View Item View Item