PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI UMKM KAIN TENUN IKAT DAYAK DI DESA ENSAID PANJANG KECAMATAN KELAM PERMAI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Primawan, Ananta (2022) PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI UMKM KAIN TENUN IKAT DAYAK DI DESA ENSAID PANJANG KECAMATAN KELAM PERMAI KABUPATEN SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT. Diploma thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

[img]
Preview
Text
REPOSITORY_ANANTA PRIMAWAN_29.1004_Pemberdayaan Masyarakat Melalui UMKM Kain Tenun Ikat Dayak di Desa Ensaid Panjang Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat.pdf

Download (201kB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Problem/Background (GAP): The author focuses on the problems of the Dayak ikat cloth business typical of Ensaid Panjang Village including the tools used are still limited in number of traditional looms, lack of transportation facilities and infrastructure to Ensaid Panjang Village, marketing of products from ikat cloth Dayak is still not optimal, the lack of innovation in Dayak ikat woven fabrics, and the income from Dayak ikat woven fabrics is decreasing. Purpose: The purpose of this study was to describe the process of community empowerment through UMKM in Dayak ikat fabrics in Ensaid Panjang Village, Kelam Permai District, Sintang Regency, West Kalimantan Province along with the inhibiting factors and the efforts made. Methods: This study uses a qualitative descriptive method with an inductive approach with the perspective of Oos M. Anwas theory about empowerment, especially for the community, empowerment institutions need to use several principles as a reference in carrying out an activity so that it can run properly and correctly. Data collection techniques were carried out through observation, interviews and documentation. In collecting qualitative data, the authors conducted in-depth interviews with 8 informants. Results/Findings: The findings obtained by the authors in this study are that in the ikat business, the people of Ensaid Panjang Village are very close to their culture and the lack of budget in empowering ikat craftsmen. Conclusion: The author concludes that in empowering the community of ikat woven craftsmen, namely conducting training, counseling, and building Networking by maintaining the local wisdom that exists in the ikat craft. In the implementation of empowerment, there are inhibiting factors such as obstacles for ikat woven craftsmen in marketing or selling ikat products and the lack of budget in empowering ikat woven fabric craftsmen. Efforts have been made, among others, to help accommodate and market the results of the production of ikat fabrics, provide assistance in the form of capital and materials, bring in experienced people to teach their abilities and skills in coaching/training programs, and the local government to include products in exhibitions. from festivals ranging from regional to national scope. Keywords: Empowerment, UMKM, Dayak Ikat Woven Fabrics ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Penulis berfokus pada permasalahan Usaha kain tenun ikat Dayak khas Desa Ensaid Panjang diantaranya alat yang digunakan masih berupa alat tenun tradisional yang jumlahnya terbatas, kurangnya sarana dan prasarana transportasi menuju Desa Ensaid Panjang, pemasaran produk dari kain tenun ikat dayak yang masih belum optimal, minimnya inovasi produk kain tenun ikat Dayak, dan pendapatan dari kain tenun ikat dayak yang semakin berkurang. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pemberdayaan masyarakat melalui UMKM kain tenun ikat Dayak di Desa Ensaid Panjang Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat beserta faktor penghambatnya dan upaya yang dilakukan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif dengan perspektif Teori Oos M. Anwas tentang pemberdayaan khususnya kepada masyarakat, lembaga pemberdayaan perlu menggunakan beberapa prinsip sebagai acuan dalam melaksanakan seatu kegiatan sehingga dapat berjalan dengan baik dan benar. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam melakukan pengumpulan data kualitatif, penulis melakukan wawancara secara mendalam terhadap 8 orang informan. Hasil/Temuan: Temuan yang diperoleh penulis dalam penelitian ini yaitu dalam usaha kain tenun ikat, masyarakat Desa Ensaid Panjang sangat memegang erat budaya mereka serta minimnya anggaran dalam memberdayakan perajin kain tenun ikat. Kesimpulan: Penulis menyimpulkan bahwa dalam melakukan pemberdayaan masyarakat perajin kain tenun ikat yaitu mengadakan pelatihan, penyuluhan, dan membangun Networking dengan mempertahankan kearifan lokal yang ada di kerajinan kain tenun ikat tersebut. Dalam pelaksanaan pemberdayaan terdapat faktor penghambat seperti hambatan bagi perajin tenun ikat dalam memasarkan atau menjual hasil produk tenun ikat serta minimnya anggaran dalam memberdayakan perajin kain tenun ikat. Upaya yang dilakukan antara lain membantu menampung dan memasarkan hasil dari produksi kain tenun ikat, memberikan bantuan sarana berupa modal dan bahan, mendatangkan orang yang berpengalaman untuk mengajarkan kemampuan dan keterampilannya dalam program pembinaan/pelatihan, dan pihak pemerintah daerah mengikutsertakan produk dalam kegiatan pameran-pameran dari festival mulai dari lingkup daerah hingga nasional. Kata Kunci: Pemberdayaan, UMKM, Kain Tenun Ikat Dayak

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Depositing User: Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP
Date Deposited: 11 Jul 2022 03:16
Last Modified: 11 Jul 2022 03:16
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/11086

Actions (login required)

View Item View Item