PERANAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DALAM KOORDINASI KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING DI KABUPATEN GUNUNG MAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

MAULANA, ALFANSURI (2022) PERANAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DALAM KOORDINASI KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING DI KABUPATEN GUNUNG MAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. Diploma thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

[img]
Preview
Text
Repository_29.1086_D6_Maulana Alfansuri.pdf

Download (190kB) | Preview

Abstract

Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Masih lemahnya koordinasi dan sinkronisasi antar Organisasi Perangkat Daerah membuat angka Stunting di Kabupaten Gunung Mas masih tinggi, ini menjadi tantangan pemerintah daerah untuk saling berkolaborasi dan berkoordinasi dalam konvergensi percepatan penurunan stunting sehingga tingkat Stunting menurun hingga 14% di tahun 2024 sesuai perintah Presiden pada Perpres nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting, sehingga dalam pelaksanaan program tersebut seluruh komponen terkait saling bersinergitas dan berkolaborasi. Bappeda memiliki peranan sebagai leading sector (sektor pemimpin) mampu mengkoordinir seluruh komponen untuk mampu melaksanakan tugasnya dengan maksimal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menganalisa sejauh mana peranan Bappeda dalam koordinasi konvergensi dalam pencegahan Stunting di Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah, beserta faktor penghambatnya serta upaya mengatasi faktor penghambat. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah peneltian deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yakni melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, dan peneliti menggunakan pendekatan teori soekanto soerjono (2012:212) dengan dimensi yang terdiri hak dan kewajiban. Adapun informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yang terdiri dari pimpinan instansi hingga masyarakat. Temuan/Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) peranan bappeda dalam koordinasi konvergensi pencegahan stunting di kabupaten gunung mas telah terlaksana dengan baik namun masih belum optimal ditinjau dari pengaruh koordinasi (2) faktor penghambat dalam peranan bappeda dalam koordinasi konvergensi pencegahan stunting di kabupaten gunung mas adalah kurangnya koordinasi antar opd dan adanya refocusing akibat adanya pandemi covid-19 (3) upaya yang telah dilakukan (1) Menetapkan Intervensi Stunting Kedalam IKU Perubahan RPJMD Tahun 2021, (2) Pemberian Sosialisasi Petunjuk Pelaksanaan. Kesimpulan: Adapun dari pelaksanaan yang sudah berjalan namun belum optimal karena terdapat faktor penghambat dan terdapat upaya yang dilakukan guna mengatasi faktor penghambat yakni saran yang diberikan yakni (1) Meningkatkan Penyerapan Anggaran yang tersedia, (2) Meningkatkan Pengawasan terhadap Pelaksanaan koordinasi antar OPD, (3) Meningkatkan Kualitas Pelaksana Penyelenggaraan Pelaksanaan Kegiatan. Kata Kunci : Peranan, Koordinasi, Leading Sector

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Goverment Management > Local Government Administration
Depositing User: Administrasi Pemerintahan Daerah FMP
Date Deposited: 30 Jun 2022 07:29
Last Modified: 30 Jun 2022 07:29
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/10445

Actions (login required)

View Item View Item